Bekasi, || Jendela Informasi Masyarakat
29 Juni 2025 — Pernyataan mengejutkan dari Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang menyebut bahwa kerja sama dengan media tidak diperlukan, menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk dari tokoh muda dan aktivis komunikasi publik, Kang Danny Silalahi (KDS).
Menanggapi pernyataan tersebut, KDS menegaskan bahwa media merupakan pilar keempat demokrasi yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi, mengawasi jalannya pemerintahan, serta menjembatani komunikasi antara pemimpin dan rakyat.
> "Pernyataan KDM itu sangat disayangkan. Justru di era keterbukaan informasi saat ini, kerja sama dengan media sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas publik tetap terjaga," ujar Kang Danny Silalahi.
KDS juga menilai bahwa sikap anti-media atau menyepelekan peran media bisa menjadi preseden buruk bagi praktik komunikasi publik yang sehat.
> "Kalau semua pejabat berpikir seperti itu, lalu siapa yang akan mengawal informasi agar tidak bias? Jangan sampai ada upaya membungkam atau menjauh dari media hanya karena takut dikritik," tambahnya.
Lebih lanjut, KDS mengajak para pemimpin untuk tidak alergi terhadap kontrol media. Menurutnya, kerja sama yang dimaksud bukan dalam konteks transaksional, tapi membangun ekosistem komunikasi publik yang konstruktif, adil, dan saling menghormati.
> "Kita butuh media yang independen, tapi juga pemimpin yang terbuka dan bersahabat dengan media. Keduanya harus berjalan beriringan."
Pernyataan KDM ini sebelumnya telah menuai kegaduhan di kalangan insan pers lokal, yang merasa dilecehkan dan tidak dihargai kontribusinya dalam mendukung pembangunan dan demokrasi.
"Saya menilai pernyataan Gubernur Dedi Mulyadi seperti orang yang kurang wawasan dan kurang pendidikan serta tidak agamis. Terlihat dari sikapnya yang tidak Pancasilais, yakni tidak berperikemanusiaan dan berkeadilan, " pungkas KDS (Kang Dani Silalahi).